Sungai Raya, Kalbar, 10/3 - Pemerintah Kabupaten Kubu Raya mencoba mengembangkan teknologi tepat guna bagi para nelayan yang ada di kabupaten itu dengan mengganti bahan bakar bensin ke bahan bakar gas pada perahu bermotor yang digunakan nelayan untuk mencari nafkah. "Kami membentuk tim dan mencoba mengembangkan teknologi tepat guna dengan mengkonfersi minyak bensin ke gas. Mesin yang kita kembangkan ini menggunakan dua bahan bakar yang dapat dipilih sendiri oleh masyarakat, jadi mesinnya bisa menggunakan bahan bakar bensin, bisa juga bahan bakar gas, kata Kepala Bidang Ikan Tangkap Dinas Perikanan dan Kelautan Kubu Raya, Jemain di Sungai Raya, Minggu. Dia menyatakan, pengembangan mesin tersebut sengaja di lakukan oleh pemerintah Kubu Raya untuk mengurangi beban para nelayan dan masyarakat yang menggunakan transportasi air.
Karena selama ini jika menggunakan bahan bakar bensin dan solar, jelas menjadi hal yang memberatkan bagi para nelayan dan masyarakat. "Dengan menggunakan bahan bakar gas, nelayan dan masyarakat bisa menghemat empat kali lipat biaya yang dikeluarkan. Selain itu, dengan menggunakan bahan bakar gas, juga mengurangi emisi gas, karena mesin yang menggunakan bahan bakar gas ini sama sekali tidak mengeluarkan asap dan berbeda jika menggunakan mesin dengan bahan bakar bensin dan solar,"tuturnya. Sementara itu, Amin, ketua Tim Pengembangan mesin sampan bermotor tersebut mengatakan, pihaknya sengaja mengembangkan mesin sampan bermotor dengan menggunakan bahan bakar gas itu karena melihat masih banyak nelayan yang terbebani dengan mahalnya harga bahan bakar. "Awalnya kita prihatin karena hasil tangkap masyarakat nelayan yang kecil harus diberatkan dengan mahalnya harga bahan bakar minya. Untuk itu kita coba mengembangkan mesin ini, sehingga masyarakat nelayan bisa memilih sendiri akan menggunakan bahan bakar apa, apakah bensin atau gas mengingat mesin tersebut bisa menggunakan dua bahan bakar sekaligus,"kata Amin.
Dia menyatakan, dengan menggunakan bahan bakar gas, jelas akan menghemat pengeluaran para nelayan. Pasalnya, satu tabung gas bisa digunakan untuk perjalanan selama sepuluh jam dengan jarak tempuh lebih dari 20 kilometer. Tim yang dipimpinnya sudah melakukan riset untuk pengembangan mesin tersebut selama enam bulan dan sudah melakukan beberapa kali uji coba dan hasilnya sangat memuaskan. "Kita harapkan dengan adanya pengembangan mesin ini bisa mengurangi beban nelayan dan meningkatkan pendapatan mereka sehingga upaya peningkatan kesejahteraan kehidupan nelayan bisa tercapai,"katanya. Sementara itu, Bupati Kubu Raya Muda Mahendrawan menyatakan pengembangan mesin berbahan bakar gas itu dilakukan sebagai bentuk perhatian pemerintah kepada masyarakat kecil, khususnya para nelayan yang selama ini terus terbebani dengan mahalnya harga BBM.
"Kami rasa ini sangat tepat sekali di saat pemerintah pusat berencana akan menaikkan harga BBM, masyarakat nelayan tidak perlu khawatir karena kita akan mengantisipasinya dengan mengkonfersi bahan bakar minya ke gas. Dan ini bukti nyata pembelaan kita kepada masyarakat kecil, sehingga masyarakat nelayan tidak perlu kahwatir jika harga bensin naik," kata Muda. Muda menyatakan, konfersi minyak ke gas untuk sampan bermotor itu akan terus di kembangkan ke daerah lainnya. Bahkan Pemkab Kubu Raya akan menggandeng pelajar SMK yang ada di kabupaten itu untuk mengembangkan mesin bermotor tersebut. Dikatakannya, jika saat ini masih sampan bermotor yang menggunakan mesin berbahan bakar gas tersebut, tidak menutup kemungkinan ke depan mesin kendaraan lainnya juga bisa dikembangkan dengan menggunakan dua alternatif bahan bakar seperti yang sudah dikembangkan pada sampan bermotor yang sudah dilakukan tim dari dinas perikanan Kubu Raya.
"Wilayah Kubu Raya ini sebagian besar adalah perairan sehingga dengan adanya mesin itu tentu bisa meringankan beban masyarakat. Karena selama ini yang menggunakan sampan bermotor itu bukan hanya nelayan, tetapi juga petani yang menganggkut hasil buminya ke konsumen atau pasar,"kata Muda. (red, mudamahendrawan.blogspot.com)