Setelah booming beras lokal Kubu Raya dengan merk Anggrek Macan, kini beras lokal Kubu Raya kembali memasuki pasaran dengan merk “Langsat Mas” yang di produksi di Desa Parit Keladi II Kecamatan Kakap Kabupaten Kubu Raya. Munculnya merk dagang baru dengan kualitas yang baik membuat beras lokal Kubu Raya kembali bersaing dengan beras impor yang ada di pasaran. Bupati Kubu Raya, Muda Mahendrawan mengatakan munculnya merk Langsat Mas tersebut berasal dari gabungan para Gapoktan terus dimotivasi untuk menciptakan peluang meningkatkan produksi pertanian yang ingin menjual hasil produk mereka. Untuk itu, Muda mengharapkan nantinya muncul beras jenis baru dari berbagai daerah yang ada di Kubu Raya, karena di Kubu Raya akan ada perluasan areal sekitar 2000 hektar. Asalkan semuanya benar-benar beras jenis asli dari Kubu Raya yang di olah, dan mudah-mudahan peminatnya semakin banyak dan harga juga berimbang di pasaran. Namun tidak menutup kemungkinan jika daerah lainnya akan membuat merk dagang untuk beras lokal Kubu Raya yang berkualitas.
Menurut Bupati termuda di Kalimantan Barat ini, jika semua petani sudah produktif, tentu lahan tidur yang ada di Kubu Raya akan termanfaatkan dan masyarakat akan semangat dan hasil beras di Kubu Raya akan lebih meningkat lagi. Sesuai dengan program nasional termasuk kita di percaya untuk food estate di Kubu Raya prosesingnya gapoktan melalui gudang dan proses penggilingan, jika di rencanakan dengan baik melalui pelatihan dan permodalan yang diberikan secara bergulir dari berbagai pihak, tentu nantinya akan lebih profesional. Bupati pertama di Kubu Raya ini menuturkan pengelolaan dan peningkatan produksi beras yang ada di Kubu Raya diharapkan dapat mencukupi kebutuhan beras yang ada di Kota Pontianak dan Kabupaten Kubu Raya sendiri.
Sementara itu, Kepala Dinas Pertanian dan Peternakan Kabupaten Kubu Raya, Suharjo mengungkapkan ada 3000 hektar potensial lahan yang dapat dijadikan potensi untuk beras lokal Kubu Raya. Di mana untuk saat ini, lahan tersebut sudah 90 persen sudah dua kali tanam. Suharjo menjelaskan penghasilan yang didapatkan dari para petani juga sangat besar jika dengan hasil yang cukup, tentu masyarakat juga akan sejahtera. Sesuai dengan keinginan pak Bupati untuk rakyatnya sejahtera tentu dapat tercapai. Mereka nanti akan terus di fasilitasi oleh Distannak melalui pendampingan budidaya, memfasilitasi dengan kebutuhan mereka. Perhatian pemerintah ini menjadi modal usaha dari koperasi sehingga mereka punya simpanan pokok yang sudah ada.
Menurut Bupati termuda di Kalimantan Barat ini, jika semua petani sudah produktif, tentu lahan tidur yang ada di Kubu Raya akan termanfaatkan dan masyarakat akan semangat dan hasil beras di Kubu Raya akan lebih meningkat lagi. Sesuai dengan program nasional termasuk kita di percaya untuk food estate di Kubu Raya prosesingnya gapoktan melalui gudang dan proses penggilingan, jika di rencanakan dengan baik melalui pelatihan dan permodalan yang diberikan secara bergulir dari berbagai pihak, tentu nantinya akan lebih profesional. Bupati pertama di Kubu Raya ini menuturkan pengelolaan dan peningkatan produksi beras yang ada di Kubu Raya diharapkan dapat mencukupi kebutuhan beras yang ada di Kota Pontianak dan Kabupaten Kubu Raya sendiri.
Sementara itu, Kepala Dinas Pertanian dan Peternakan Kabupaten Kubu Raya, Suharjo mengungkapkan ada 3000 hektar potensial lahan yang dapat dijadikan potensi untuk beras lokal Kubu Raya. Di mana untuk saat ini, lahan tersebut sudah 90 persen sudah dua kali tanam. Suharjo menjelaskan penghasilan yang didapatkan dari para petani juga sangat besar jika dengan hasil yang cukup, tentu masyarakat juga akan sejahtera. Sesuai dengan keinginan pak Bupati untuk rakyatnya sejahtera tentu dapat tercapai. Mereka nanti akan terus di fasilitasi oleh Distannak melalui pendampingan budidaya, memfasilitasi dengan kebutuhan mereka. Perhatian pemerintah ini menjadi modal usaha dari koperasi sehingga mereka punya simpanan pokok yang sudah ada.
0 komentar:
Posting Komentar