Meski tergolong Kabupaten baru, Kubu Raya merupakan salah satu wilayah atau kabupaten dengan potensi mangrove terluas ke empat di Indonesia. Di mana saat ini mangrove menjadi tanaman yang mendunia seiring semakin banyaknya keadaan dan kondisi pengrusakan mangrove dibeberapa wilayah oleh peningkatan sektor industri.
“Kendati sudah mendunia, namun pohon mangrove belum banyak masyarakat yang mengelolah bahan makanan yang bersumber dari tanaman tersebut,” ungkap Bupati Kubu Raya, Muda Mahendrawan di Sungai Raya, Selasa (7/2).
Muda mengatakan, di mana di Kabupaten Kubu Raya (KKR) saat ini, masyarakat sekitar telah mulai mengolah mangrove menjadi bahan makanan dan ini diharapkan bisa menjadi salah satu daya tarik wisata lokal maupun mancanegara untuk berkunjung ke Kabupaten termuda di Kalimantan Barat ini.
“Selain itu, makanan dari pohon mangrove ini sudah menjadi salah satu makanan khas di Kalimantan Barat dari Kubu Raya,” beber Muda.
Dengan melihat besarnya manfaat dan potensi yang di hasilkan oleh tanaman mangrove ini, Bupati Kubu Raya Muda Mahendrawan mengharapkan Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) Kabupaten Kubu Raya bisa menjadi fatner Pemkab dalam mengolah dan memasarkan produk tersebut. Disamping membuka lapangan kerja baru juga sekaligus bisa meningkatkan perekonomian rakyat.
“Selain menjalin kerja sama dengan pihak swasta, kita juga telah melakukan kerjasama dengan PHRI guna mempromosikan makanan dan minuman khas Kubu Raya yang terbuat dari tanaman mangrove,” jelasnya.
Bupati pertama di Kubu Raya ini menjelaskan, saat ini masyarakat di Kecamatan Batu Ampar sudah ada yang mengelolah mangrove menjadi dodol dan sirup mangrove. Namun tidak banyak juga masyarakat sekitar masih mengelolah tanaman mangrove dalam lingkup usaha rumah tangga, namun potensi ini merupakan salah satu peluang besar, mengingat Mangrov merupakan tanaman yang sudah dikenal diseluruh dunia.
“Saat ini juga masyarakat yang berada di daerah pesisir, khususnya di Kecamatan Batu Ampar, sudah mulai membuat sejumlah makanan dan minuman yang terbuat dari tanaman mangrove ini,” ujarnya.
Untuk itu Muda mengharapkan peranan dari PHRI KKR bisa membantu pemerintah Kubu Raya, yang saat ini sedang mengupayakan pengembangannya. Ia berharap agara produk ini bisa menjadi produk unggulan dari KKR, untuk Kalimantan Barat dan Indonesia serta Dunia.
“Kendati sudah mendunia, namun pohon mangrove belum banyak masyarakat yang mengelolah bahan makanan yang bersumber dari tanaman tersebut,” ungkap Bupati Kubu Raya, Muda Mahendrawan di Sungai Raya, Selasa (7/2).
Muda mengatakan, di mana di Kabupaten Kubu Raya (KKR) saat ini, masyarakat sekitar telah mulai mengolah mangrove menjadi bahan makanan dan ini diharapkan bisa menjadi salah satu daya tarik wisata lokal maupun mancanegara untuk berkunjung ke Kabupaten termuda di Kalimantan Barat ini.
“Selain itu, makanan dari pohon mangrove ini sudah menjadi salah satu makanan khas di Kalimantan Barat dari Kubu Raya,” beber Muda.
Dengan melihat besarnya manfaat dan potensi yang di hasilkan oleh tanaman mangrove ini, Bupati Kubu Raya Muda Mahendrawan mengharapkan Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) Kabupaten Kubu Raya bisa menjadi fatner Pemkab dalam mengolah dan memasarkan produk tersebut. Disamping membuka lapangan kerja baru juga sekaligus bisa meningkatkan perekonomian rakyat.
“Selain menjalin kerja sama dengan pihak swasta, kita juga telah melakukan kerjasama dengan PHRI guna mempromosikan makanan dan minuman khas Kubu Raya yang terbuat dari tanaman mangrove,” jelasnya.
Bupati pertama di Kubu Raya ini menjelaskan, saat ini masyarakat di Kecamatan Batu Ampar sudah ada yang mengelolah mangrove menjadi dodol dan sirup mangrove. Namun tidak banyak juga masyarakat sekitar masih mengelolah tanaman mangrove dalam lingkup usaha rumah tangga, namun potensi ini merupakan salah satu peluang besar, mengingat Mangrov merupakan tanaman yang sudah dikenal diseluruh dunia.
“Saat ini juga masyarakat yang berada di daerah pesisir, khususnya di Kecamatan Batu Ampar, sudah mulai membuat sejumlah makanan dan minuman yang terbuat dari tanaman mangrove ini,” ujarnya.
Untuk itu Muda mengharapkan peranan dari PHRI KKR bisa membantu pemerintah Kubu Raya, yang saat ini sedang mengupayakan pengembangannya. Ia berharap agara produk ini bisa menjadi produk unggulan dari KKR, untuk Kalimantan Barat dan Indonesia serta Dunia.
0 komentar:
Posting Komentar