Kubu Raya, BERKAT. Pohon kelapa merupakan salah satu pohon multi guna. Dari buah hingga batangnya bisa dimanfaatkan untuk berbagai kebutuhan. Seperti sabut kelapa yang dijadikan keset kaki.
Begitu pula dengan lidi kelapa. Biasanya digunakan sebagian besar masyarakat yang ada di pedesaan sebagai penyapu yang tidak terlalu memiliki harga jual yang tinggi, namun kali ini dengan sentuhan kreativitas tangan ibu-ibu PKK Kecamatan Batu Ampar Kabupaten Kubu Raya, lidi kelapa tersebut dianyam menjadi tatakan berbagai peralatan masak.
Hasilnya, dengan modal yang relatif kecil, bisa menghasilan keuntungan yang lumayan besar. Karena perbuah tatakan lidi kelapa tersebut dijual dengan harga berkisar Rp 5.000-Rp 10.000. Menurut Ketua Tim Penggerak PKK Kecamatan Batu Ampar, Ngadini, Kecamatan Batu Ampar memiliki potensi pohon kelapa yang melimpah.
"Jadi, apa salahnya jika potensi yang ada dimanfaatkan untuk hal-hal yang berguna," katanya di sela-sela pameran MTQ ke 25 Kabupaten Pontianak di Kecamatan Sungai Kakap Kabupaten Kubu Raya, akhir pekan lalu. Namun, saat ini, menurut Ngadini, proses pemasaran merupakan kendala harus dihadapi oleh para pengrajin tatakan lidi kelapa tersebut. "Kalau pemerintah bisa mendorong masalah pemasaran, kita siap memproduksi dalam jumlah yang besar. Hasilnya, tentu penghasilan masyarakat, terutama kaum ibu rumah tangga bisa meningkat," jelasnya.
Begitu pula dengan lidi kelapa. Biasanya digunakan sebagian besar masyarakat yang ada di pedesaan sebagai penyapu yang tidak terlalu memiliki harga jual yang tinggi, namun kali ini dengan sentuhan kreativitas tangan ibu-ibu PKK Kecamatan Batu Ampar Kabupaten Kubu Raya, lidi kelapa tersebut dianyam menjadi tatakan berbagai peralatan masak.
Hasilnya, dengan modal yang relatif kecil, bisa menghasilan keuntungan yang lumayan besar. Karena perbuah tatakan lidi kelapa tersebut dijual dengan harga berkisar Rp 5.000-Rp 10.000. Menurut Ketua Tim Penggerak PKK Kecamatan Batu Ampar, Ngadini, Kecamatan Batu Ampar memiliki potensi pohon kelapa yang melimpah.
"Jadi, apa salahnya jika potensi yang ada dimanfaatkan untuk hal-hal yang berguna," katanya di sela-sela pameran MTQ ke 25 Kabupaten Pontianak di Kecamatan Sungai Kakap Kabupaten Kubu Raya, akhir pekan lalu. Namun, saat ini, menurut Ngadini, proses pemasaran merupakan kendala harus dihadapi oleh para pengrajin tatakan lidi kelapa tersebut. "Kalau pemerintah bisa mendorong masalah pemasaran, kita siap memproduksi dalam jumlah yang besar. Hasilnya, tentu penghasilan masyarakat, terutama kaum ibu rumah tangga bisa meningkat," jelasnya.
0 komentar:
Posting Komentar